[REVIEW] Cerita Buku "Buah Bibir Sang Logika"

Buah Bibir sang Logika

Ini mungkin bukan review tentang buku hebat atau terkenal, ini hanya sebuah kisah dari perjuangan buku pertama saya. 

Inilah Buah Bibir sang Logika sebelum diketik dan diterbitkan.

·         2012, berawal dari tugas sekolah membuat puisi (judul puisi: "Desaku"), kemudian berlanjut pada sekadar iseng-iseng menulis puisi.

·         2014, buku ini dibeli dan mulai diisi dengan puisi "Desaku", "Untuk Bunda", "Rindu Bersatu", "Tuhan", "Sahabat Sejati", dan yang paling berkesan adalah "Akhir Hayar".

·         Karena hanya berawal dari iseng, jadi tidak pernah digarap dengan serius. Maka jadilah buku ini terbengkalai hingga nyaris satu tahun.

·         2015 nyaris tanpa karya.

·         2016, semangat berkarya itu muncul lagi

·         14 April 2017, genap 100 puisi yang sudah rampung, saat itu berpikir mau diapakan puisi-puisi ini?

·         Sambil berpikir demikian, menulis puisi terus berlanjut dan buku dengan sampul kuning dan coretan serta sobekan di mana-mana ini tetap menjadi penampul tulisan-tulisan yang mungkin tak bermakna bagi sebagian orang (terkadang pikiran seperti itu pun terlintas)

·         Sekitar Januari/Februari 2018 Jejak Publisher (@jejakpublisher) dalam rangka menyambut ulang tahun pertamanya (12 April 2018), memberikan paket penerbitan gratis kepada siapa pun yang ingin menerbitkan bukunya, di sinilah 100 puisi saya diterbitkan dengan judul buku "Buah Bibir sang Logika".

·         Kemudian terbit di akhir April 2018

·         Beberapa puisi sisanya di buku catatan saya dan tambahan puisi lain diterbitkan di penerbit yang sama 2 bulan setelahnya dengan judul buku "Sajak-Sajak Kosong" yang berkolaborasi dengan penyair lain bernama Irdha Al Ayyubi B. (@irdhaalayyubi.b)

INFO LENGKAP BUKU: http://kosankarya.blogspot.com/2018/05/antologi-puisi-buah-bibir-sang-logika.html

Ahmad Muslim Mabrur Umar

cek https://kosankarya.blogspot.com/p/profil-admin.html

Share this post