Puisi "Yang Terakhir"
Tuesday, March 14, 2017
Add Comment
Yang Terakhir
Karya : Ammu
Kau, aku, kisah kita
Kumulai lagi dengan satu sederhana
Kuingat lagi bait-bait hari terlampaui
Masihkah tak harus memiliki kisah kita
Kuukir-ukir
senyum yang kuingat
Kurangkai-rangkai
indah di lalu-lalu
Bersama-sama
merangkai hari yang ceria
Sebagai
teman, aku mulai mencintaimu
Terkagum-kagum aku pada tuturmu
Air mata menetes kala jauh dari jangkaumu
Kau tersesat memilih dia sebagai terkagum
Nasibku, nasib pengagum sang pengagum
Sudahkah
kau ingat lagi diriku ?
Berkorban
mati pun akan kulaksanakan
Tak
sedang berbual kata-kataku merayu
Sudahkah
terlindungi ingatmu tentang kisahku ?
Anggap saja bodoh kisahku bila tak kau
suka
Namun tak bodoh bagiku mencintaimu
Tak sudikah kau terima jujurku ?
Harus berapa lama lagi agar kau percaya ?
Bukan
sekedar cinta, kasihku ini, bila kau percaya
Bahkan
tak ingin jadikanmu sekedar kekasih
Percayalah
pada sang bodoh, pejuang cintamu
‘Kan
jadikanmu yang terakhir bagi hidupku
Bukan belas kasih yang kuharap
Namun cinta tulus dari hatimu yang kunanti
Buka hatimu, buka lagi hanya untukku
Harus tulus bila ingin mencintai
_____________________________Terima kasih atas kunjungan Anda dan telah bersedia membaca karya-karya sederhana kami. Dukung blog Kosan Karya dengan mengklik iklan yang tampil. Klik share jika Anda menganggap karya ini menarik dan layak dibagikan, atau tinggalkan komentar, kritik, dan saran agar dapat menjadi acuan bagi penulis.
Salam,
Terima Kasih.
0 Response to "Puisi "Yang Terakhir""
Post a Comment