Puisi "Tak Tersapa (Kisah Camar)"


Tak Tersapa (Kisah Camar)
Karya : Ammu

Senja sore di ujung ombak bergulung
Tersentuh lembut semilir angin
Sesekali mata terpejam merasakan nikmatnya
Kuresapi merdu bisikannya
Kusapa hangat lambaian nyiur

     Membuka mata membuka hati
     Kurasakan sedih tatapan camar
     Berdiri satu kaki di ranting yang rapuh
     Menatap kawan asyik bermain air
     Hidupnya hanyalah camar terabaikan

Kutanyakan mengapa tak nikmati senja
Jawab, sayapnya mulai rapuh untuk itu
Sepanjang hari tak berkawan apapun
Hanya berdiri tanpa tujuan jelas
Tak ada pula yang menyapanya

     Camar tangguh walau terhujat
     Camar biasa hadapi ombak ganas
     Terabaikan pun biasa untuknya
     Tak tersapa bukanlah masalah
     Camar bilang sabar itu tanpa batas

_____________________________
Terima kasih atas kunjungan Anda dan telah bersedia membaca karya-karya sederhana kami. Dukung blog Kosan Karya dengan mengklik iklan yang tampil. Klik share jika Anda menganggap karya ini menarik dan layak dibagikan, atau tinggalkan komentar, kritik, dan saran agar dapat menjadi acuan bagi penulis.
Salam,

Terima Kasih.

0 Response to "Puisi "Tak Tersapa (Kisah Camar)""

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Beberapa karya dalam blog ini telah dibukukan dan diterbitkan, silakan klik DI SINI untuk melihat beberapa buku karya kami. Buku dapat dibeli secara resmi di toko Shopee kami Seputar Komputer Project
oOoOoOo

Iklan Tengah Artikel 1



Klik Di Sini Untuk Mengiklankan Produk Anda di Blog ini.

Iklan Tengah Artikel 2




Iklan Bawah Artikel

oOoOoOo
DUKUNG KOSAN KARYA UNTUK TERUS BERKARYA:

Donasi Via Saweria atau dukung Kosan Karya dengan klik iklan google (Google Adsense) yang tampil


Klik Di Sini Untuk Mengiklankan Produk Anda di Blog ini.

Beberapa karya dalam blog ini telah dibukukan dan diterbitkan, silakan klik DI SINI untuk melihat beberapa buku karya kami. Buku dapat dibeli secara resmi di toko Shopee kami Seputar Komputer Project
oOoOoOo