Puisi "Tak Tersapa (Kisah Camar)"
Monday, December 26, 2016
Add Comment
Tak Tersapa (Kisah Camar)
Karya : Ammu
Senja sore di ujung ombak bergulung
Tersentuh lembut semilir angin
Sesekali mata terpejam merasakan nikmatnya
Kuresapi merdu bisikannya
Kusapa hangat lambaian nyiur
Membuka mata membuka hati
Kurasakan sedih tatapan camar
Berdiri satu kaki di ranting yang rapuh
Menatap kawan asyik bermain air
Hidupnya hanyalah camar terabaikan
Kutanyakan mengapa tak nikmati senja
Jawab, sayapnya mulai rapuh untuk itu
Sepanjang hari tak berkawan apapun
Hanya berdiri tanpa tujuan jelas
Tak ada pula yang menyapanya
Camar tangguh walau terhujat
Camar biasa hadapi ombak ganas
Terabaikan pun biasa untuknya
Tak tersapa bukanlah masalah
Camar bilang sabar itu tanpa batas
_____________________________Terima kasih atas kunjungan Anda dan telah bersedia membaca karya-karya sederhana kami. Dukung blog Kosan Karya dengan mengklik iklan yang tampil. Klik share jika Anda menganggap karya ini menarik dan layak dibagikan, atau tinggalkan komentar, kritik, dan saran agar dapat menjadi acuan bagi penulis.
Salam,
Terima Kasih.
0 Response to "Puisi "Tak Tersapa (Kisah Camar)""
Post a Comment