PUISI | Menuju PADA


Pada Pagi yang Akan Tiba

Karya: Abdul Zahir S.Pd., M.Pd. (Zahir Makkaraka)
Detik kulalui  dalam gelisah membisu
Malam berlalu pernah membungkus kaku
Diriku bersama keheningan yang memaku
Merajam jasad dan jiwa yang terkulai terpukau

Tak perlu lagi mencipta sesal
Biarkan melayang jiwa-jiwa yang kesal
Usah hiraukan kata-kata manusia bebal
Pilih keteguhan imani yang kekal

Kini pagi datang menyapa
Tumpah ruah tercipta segala asa
Susul segala janji biar mengada
Wujudkan mimpi tadi malam dan kemarin lusa

Pada pagi yang akan tiba
Sambut dengan gembira dan senyum ceria
Segenap aksara satukan jadi cerita
Tentang suka duka, pun benci dan cinta

Pada pagi yang akan tiba
Kutitipkan pesan tentang rasa
Tentang rindu untukmu yang masih ada



Pelangi Abu-Abu

Karya: Ahmad M Mabrur Umar
Hei, sayang!
Malam ini hujan lagi.
Katanya setelah hujan selalu ada pelangi.
Tapi apa bisa pelangi terbit di malam hari?
Semoga tak semenyakitkan pelangi yang kau janjikan nyaris satu dasawarsa yang lalu.
Palopo, 08 November 2018



Desah dan Resah Sang Kursi

Karya: Abdul Zahir S.Pd., M.Pd. (Zahir Makkaraka)
Aku empuk asyik ditepuk
Kadang digoyang diputar-putar
Sesekali mendesah
 Tahun depan aku ramai digoyang
Tampin ditaruh dimana-mana
Janji diumbar kemana-mana
Hanya untuk mendudukiku
 Tak ada permata yang kumiliki
Bahkan lapuk bisa menjangkiti
Diriku raganya berganti
Kadang aku resah dibalik desahku
Yang mendudukiku kadang ingkar janji
Rabanya padaku tak semesra sapanya pada yang diberi janji
 Aku hanya kursi yang suka dielus pagi-pagi
Karena wanita dan harta dipeluknya dini hari
 Desahku mengiringi resahku
*****
Ruang Dosen Informatika UNCP, 14 September 2018


Untuk Safira

Karya: Ahmad M Mabrur Umar
Tadinya aku ingin berpuisi
Tentangmu, tentang namamu
Tapi, aku selalu mati di batas kata-kataku sendiri
Seperti tak ada yang bisa mewakili namamu dalam puisi apapun

Dik,
Seperti itu kau sebut dirimu
Atau aku harus memanggilmu serupa itu?
Bolehlah, dibanding aku harus memanggilmu dengan sebutan yang lain

Aku mungkin tahu rasanya menjadi kau;
Menjadi sebutir perindu bagi sosok yang mulia
Aku mungkin tahu rasanya menjadi kau;
Tapi, aku tak tahu bagaimana kau bertahan dan kuat?

Mungkin aku harus belajar menjadi kau;
Menjadi kuat dalam balutan luka,
Menjadi tegar di deru ombak,
Dan menjadi kau yang aku kagumi.

Palopo, 11 November 2018

 ________________________________________________________________
Semua puisi di atas dan beberapa puisi lain karya Abdul Zahir S.Pd.,M.Pd. dan Ahmad M Mabrur Umar akan dimuat dalam sebuah buku antologi puisi bersama berjudul "PADA". 

_____________________________
Terima kasih atas kunjungan Anda dan telah bersedia membaca karya-karya sederhana kami. Dukung blog Kosan Karya dengan mengklik iklan yang tampil. Klik share jika Anda menganggap karya ini menarik dan layak dibagikan, atau tinggalkan komentar, kritik, dan saran agar dapat menjadi acuan bagi penulis.
Salam,

Terima Kasih.

0 Response to "PUISI | Menuju PADA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Beberapa karya dalam blog ini telah dibukukan dan diterbitkan, silakan klik DI SINI untuk melihat beberapa buku karya kami. Buku dapat dibeli secara resmi di toko Shopee kami Seputar Komputer Project
oOoOoOo

Iklan Tengah Artikel 1



Klik Di Sini Untuk Mengiklankan Produk Anda di Blog ini.

Iklan Tengah Artikel 2




Iklan Bawah Artikel

oOoOoOo
DUKUNG KOSAN KARYA UNTUK TERUS BERKARYA:

Donasi Via Saweria atau dukung Kosan Karya dengan klik iklan google (Google Adsense) yang tampil


Klik Di Sini Untuk Mengiklankan Produk Anda di Blog ini.

Beberapa karya dalam blog ini telah dibukukan dan diterbitkan, silakan klik DI SINI untuk melihat beberapa buku karya kami. Buku dapat dibeli secara resmi di toko Shopee kami Seputar Komputer Project
oOoOoOo