[CERPEN] SKENARIO - Selamat Pagi, Senja!


SKENARIO - Selamat Pagi, Senja!
Selamat pagi, senja!
Apa kabar kamu yang selalu menyapaku? Kamu yang tadinya singgah dan menjadi mimpi besar dalam hidupku. Sudahkah kau sapa mentari pagi hari ini? Sudahkah kau rapikan tempat tidurmu yang penuh kenangan di dindingnya? Sejak senja terakhir kita, kau tak lagi pernah memamerkan senyum manismu di hadapanku. Sejak senja terakhir kita, aku sudah lupa tentang cinta, keindahan dan jinggamu. Serta lima menit di setiap sore kita yang hanya habis untuk menikmati senja.
Dan hari ini kamu ada, datang dan memamerkan senyum itu lagi lalu tanpa rasa bersalah sedikit pun kau ajukan pertanyaan mengenai kabarku. Apa maksudmu? Bukankah kau sendiri yang telah membunuhku? Harusnya kau lebih tahu kabarku saat ini.
***
“Selamat pagi,” sebuah notifikasi dari pesan yang masuk tiba-tiba muncul di layar ponselku. Sebuah nama dari masa lalu terpampang di sana.
“Pagi,” aku menjawab.
“Apa kabar, kamu?”
“Baik,”
“Maaf ya, kalau menggangu,” sebuah emoji wajah tersenyum turut menghiasi.
“Iya, tidak apa-apa,” situasi canggung tak menentu tercipta di ruang maya kami.
“Maaf tentang apa yang pernah terjadi di masa lalu, aku harap kamu bisa melupakannya,” pesan selanjutnya berhasil membuatku memutar kembali adegan demi adegan yang tersimpan rapi di kepalaku.
...
Dua tahun lalu,
“Kamu suka senja?”
“Hanya senja yang bisa membuat aku merasa nyaman,” dia berseri-seri sambil menatapku.
Demi Tuhan, aku tak ingin hari itu berlalu. Setidaknya biarkan waktu terhenti pada senja yang bahkan kalah indah dengan senyumnya. Aku ingin berada di sini lebih lama lagi.
“Kamu suka senja?” dia balik menanyaiku. Mungkin dia mulai curiga aku tak pernah benar-benar menyukai senja.
“Entah aku harus menyukai senja dari sudut pandang apa?”
“Kau takut senja meninggalkanmu dalam gelap, saat kau sedang asyik menikmati indahnya?”
“Aku hanya takut kehilanganmu. Biar saja senja pergi dan meninggalkanku dalam gelap. Aku masih punya senja yang lain, kamu, senja yang akan selalu memberi cahaya indah dalam gelap sekali pun.”
Dia tersipu. Rona merah di pipinya lebih indah dari jingga di senja mana pun di muka bumi ini.
...
Indah? Ya, sangat indah. Hingga akhirnya setahun kemudian aku tahu dia hanya menjadikanku sebagai pelarian. Pengisi rasa bosan dan kosong karena kekasihnya memilih wanita lain. Aku tak begitu tahu semua ini berawal dari mana? Dia tiba-tiba menghilang tanpa kabar.
“Kamu cuma dijadikan pelarian. Dia hanya butuh teman dan kebagaian yang ia ciptakan bersama kamu adalah semu, sebagai kamuflase dari rasa sedih yang dia pendam,” seseorang bercerita padaku
Aku tak ingin mempercayai perkataan siapa pun selain dari mulut wanita itu, bahkan sahabat baiknya sekali pun. Hingga akhirnya aku melihat semuanya secara langsung. Dia yang kupikir cahayaku, akhirnya meredup.
Hari itu, di depan mataku. Dia terlihat sangat bahagia dengan seseorang dan aku yakin dia adalah orang yang pernah membuat senjaku patah hati. Entah dengan mantra apa ia berhasil membuat senjaku kembali dalam genggamannya dan membiarkan aku yang penuh luka diam dan mati dalam gelap tanpa cahaya sedikit pun.
“Ini pilihanku.”
Dan tanpa berdosa ia memamerkan pilihannya. Ini lebih dari sekadar jatuh dan tertimpa tangga. Ini lebih mengerikan. Aku hanya sebatas penghibur hatinya yang sedang sepi. Lalu, setelah semua itu berakhir aku benar-benar sendiri tanpa senja dan tanpa cahaya apa pun. Bahkan tanpa kata ‘maaf’, setidaknya hingga setahun kemudian sebuah kata ‘maaf’ terlontar darinya.
...
Entah kata ‘maaf’ itu benar tulus atau tidak. Aku tak bisa melihat ekspresi apa pun jika hanya melalui pesan singkat seperti ini. Aku ragu dengan kata ‘maaf’ itu. Tapi, apa peduliku. Sekarang, aku tak pernah lagi memikirkan masalah itu. Ada sesuatu yang lebih penting bagiku.
“Aku ingin bertemu denganmu. Kumohon untuk tak menolak!” pesannya sekali lagi.
Aku tak menjawab pesannya.
“Aku tunggu besok di tempat biasa. Aku yakin kamu masih ingat. Lima menit saja.”
“Kenapa aku harus datang?”
“Karena aku menunggumu. Dan aku janji setelah ini aku tak akan mengganggumu lagi.”
...
“Terima kasih sudah datang. Sekali lagi aku minta maaf,” matanya mulai berkaca-kaca namun coba ia tahan dan mengusap dengan punggung tangannya, lalu berusaha tersenyum.
Dan sudah lama aku tak melihat senyum itu. Namun, kali ini beda, rasanya kali ini ia lebih tulus.
“Aku juga ingin memberikan ini,” sesuatu ia raih dari tasnya, sebuah undangan pernikahan, “datang ya! Ajak istrimu!”
Aku hanya membalas senyum dan mengangguk. Ada rasa lega di sana.
"Satu lagi, aku ingin kau menulis cerita tentang aku, tentang kita!"
Apa maksudnya? Apakah dia tak pernah merasa, sudah banyak cerita kutuliskan tentang dia. Tentang kemunafikan senja yang selalu saja menawarkan keindahan lalu meninggalkan sepi dalam gelap. Di mana dia selama ini?
***
Saat aku sedang terpuruk di dasar jurang luka yang sangat gelap setahun lalu. Seberkas cahaya hadir dan membawaku menuju pagi yang lebih cerah. Tak kalah dengan senja, fajar pun memiliki cahaya yang jauh lebih indah. Dan sejak saat itu, aku lebih suka dengan fajar.
Selamat pagi, Senja!
...

_____________________________
Terima kasih atas kunjungan Anda dan telah bersedia membaca karya-karya sederhana kami. Dukung blog Kosan Karya dengan mengklik iklan yang tampil. Klik share jika Anda menganggap karya ini menarik dan layak dibagikan, atau tinggalkan komentar, kritik, dan saran agar dapat menjadi acuan bagi penulis.
Salam,

Terima Kasih.

0 Response to "[CERPEN] SKENARIO - Selamat Pagi, Senja!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Beberapa karya dalam blog ini telah dibukukan dan diterbitkan, silakan klik DI SINI untuk melihat beberapa buku karya kami. Buku dapat dibeli secara resmi di toko Shopee kami Seputar Komputer Project
oOoOoOo

Iklan Tengah Artikel 1



Klik Di Sini Untuk Mengiklankan Produk Anda di Blog ini.

Iklan Tengah Artikel 2




Iklan Bawah Artikel

oOoOoOo
DUKUNG KOSAN KARYA UNTUK TERUS BERKARYA:

Donasi Via Saweria atau dukung Kosan Karya dengan klik iklan google (Google Adsense) yang tampil


Klik Di Sini Untuk Mengiklankan Produk Anda di Blog ini.

Beberapa karya dalam blog ini telah dibukukan dan diterbitkan, silakan klik DI SINI untuk melihat beberapa buku karya kami. Buku dapat dibeli secara resmi di toko Shopee kami Seputar Komputer Project
oOoOoOo