[PUISI] Bisakah Aku Menjadi Seniman? - Karya Ahmad M. Mabrur Umar
Bisakah Aku
Menjadi Seniman?
Karya: Ahmad M. Mabrur Umar
Bisakah aku menjadi seniman?
Di tengah masyarakat dan
petinggi yang lebih senang
Tari vulgar di ponsel mereka
Dibanding tari tradisional di
atas pentas seni
Bolehkah aku menjadi seniman?
Di antara bisingnya jari
manusia di media sosial
Dibanding buku-buku berdebu
Di lemari mereka
Bagaimana nasibku, sebagai
seniman?
Di hadapan mata yang lebih
sibuk
memandang berita palsu di layar
gawai
Dibanding memperhatikan kerja
keras pelaku seni
Bagaimana merdunya lagu-laguku?
Di telinga mereka yang malah
asyik
Mendengar dendangan palsu
janji-janji
Dibanding mendengar melodi
gitarku yang lirih
Apa kabar karya-karyaku?
Yang diciptakan sepenuh jiwa
dan raga
Tapi mereka lebih gemar
kualitas bajakan
Yang mencuri dan membunuh jiwa
dan ragaku
Bagaimana masa depan seniman?
Ketika para orang tua lebih
suka
Anaknya menjadi budak korporat
Ketimbang mengekspresikan
perasaan diri
Bagaimana masa depanku?
Ketika guru-guru mengukur
bakatku
hanya dari angka akademis
semata
Lalu seniku diganti dengan
rumus-rumus
Apa kabar para petinggi?
Yang berada di tengah acara
seni
Tapi tatapannya lebih sibuk
memaku pada ponsel mahalnya
Setidak berharga itukah seniman
di mata kalian?
Keppe, 18 Juli 2023
_____________________________Terima kasih atas kunjungan Anda dan telah bersedia membaca karya-karya sederhana kami. Dukung blog Kosan Karya dengan mengklik iklan yang tampil. Klik share jika Anda menganggap karya ini menarik dan layak dibagikan, atau tinggalkan komentar, kritik, dan saran agar dapat menjadi acuan bagi penulis.
Salam,
Terima Kasih.
0 Response to "[PUISI] Bisakah Aku Menjadi Seniman? - Karya Ahmad M. Mabrur Umar"
Post a Comment