Tulisan Tanpa Judul - Balasan Untuk Yang Melindungi Ingatanmu
Sunday, March 25, 2018
Add Comment
Cinta kadang harus mengembara
Menahan rindu yang kian membara
Bagai mawar terseret di padang sahara.
Mata harus kupejamkan
Dari kemilau dunia yang menyilaukan
Dan godaan nafsu yang melenakan.
Telinga sengaja kubuat tuli
Dari cibiran manusia yang menimpali
Juga hinaan yang menjejali.
Dalam sujud hati menangis
Mengadukan pilu yang mengiris
Merindu tetes-tetes yang gerimis.
Raga kuajak berpuasa
Menahan dari berbagai asa
Membuangkan nafsuku agar tidak berkuasa.
Terangkai kata dalam tahajud,
Berbaris do’a dalam setiap sujud
Berharap cita dan cinta segera terwujud.
Harapan terkadang membeku,
Menapaki jalan yang sungguh berliku
Namun satu hal yang kutahu
Kau di sana setia menantiku.
Tak pernah sedikitpun terlintas dalam benakku untuk bisa mengenalmu lebih jauh sampai saat ini. “Sosokmu yang begitu ramah, mudah bergaul, humoris, tutur katan yang begitu santun, bijak dalam bepikir, lincah gayanya, murah tangan, dan masih banyak lagi yang tidak bisa diri ini sebutkan satu per satu.”
Untuk bisa mengukir kisah ini sangat butuh keberanian besar bagiku, mengapa demikian?” Diri ini tak sebijak dirimu”. Melihat diri ini yang sangat jauh dari garis kesempurnaan, keraguan ini semakin menguasai pikiranku. Namun, kuberanikan diri ini untuk menulis meski tulisan ini berlumur kesalah dalam penulisan kata atau pun kalimat. Mungkin ukirku ini hanyalah coretan tinta hitam biasa yang tertuang disebuah kertas putih yang tidak memiliki makna apa-apa bagimu.
Harus memulai dari mana untuk mengukir kisah ini? “tanyaku pada keheningan malam di sebuah kamar kecil di sudut kota.” Pikirku kupaksa untuk menulis kisah ini namun ternyata hatiku menyatatakan ini adalah sebuah luapan hati akan asaku tentangmu.
Aku ini tidak lain hanya wanita angkuh yang tidak mengerti arti peduli, tidak paham cara peduli. Aku hanya bisa membawa pedih dalam hidupmu. Aku yang sering membuatmu sedih, marah, bahkan dendam akan diri ini. Serasa tidak pantas diri ini untuk bisa berdiri dihadapanmu. Kamu yang mengerti arti peduli dan paham cara peduli tidak pernah menampakkan kesedihan dan kemarahanmu padaku bahkan selalu membuatku tersenyum dalam hariku dan menjadi pelangi hidupku. Ukirku ini tidak menceritakan kisah seperti yang kamu ceritakan karena lagi-lagi diri ini tidak sebijak dirimu, terkhususnya dalam bercerita.
Terimakasih aku ucapkan untuk menjawab rasamu, membahas masalah cinta tidak akan ada ujungnya. Meski air di lautan dijadikan tinta dan pohon-pohon di jadikan pena. Cinta kepada manusia apabila tidak berlandaskan Iman dan Takwa, akan habis bersama usia. “Lagi-lagi ujarku begitu, hehe..”hanyalah sebuah kata maaf untuk mewakili lisanku, diri ini tidak bisa berkomentar banyak. Kamu bisa menghujat diri ini sebagai wanita yang munafik, karena realitas diri ini pernah bergelut pada dunia asmara.
Akhir-kahir ini, diri ini mulai menyadari makna dari cinta. Pikirku tentang cinta ternyata “cinta itu sebuah makna yang menggores langit hati kita dan meninggalkan warna-warna yang sangat indah, paduannya rumit tetapi semuanya nayata. Jatuh cinta itu sebuah fitrah bagi setiap manusia, tergantung bagaimana seseorang mengaplikasikannya dalam dirinya. Sementara pacaran itu tidak dikatakan cinta melainkan hawa nafsu yang mengatasnamakan cinta.”
Kisah ini kuukir atas inginmu yang memintaku untuk menulis. Kamu ingin tahu dan mungkin tahu akan rasaku namun tak bisa merealitaskan, aku hanya mampu mengatakan ‘semua akan indah pada waktunya’. Kamu juga begitu sempurna, bahkan sempurna di mataku sebagai hal terindah dan tidak lain ialah sebagai orang terhebatku.
Dari Inisial "I"
Keterangan Naskah:
Naskah ini merupakan balasan dari seseorang untuk naskah ungkapanku yang bertajuk Yang Melindungi Ingatanmu dan Puisinya yang berjudul sama.
_____________________________Terima kasih atas kunjungan Anda dan telah bersedia membaca karya-karya sederhana kami. Dukung blog Kosan Karya dengan mengklik iklan yang tampil. Klik share jika Anda menganggap karya ini menarik dan layak dibagikan, atau tinggalkan komentar, kritik, dan saran agar dapat menjadi acuan bagi penulis.
Salam,
Terima Kasih.
0 Response to "Tulisan Tanpa Judul - Balasan Untuk Yang Melindungi Ingatanmu"
Post a Comment