Yang Melindungi Ingatanmu 2
Thursday, April 26, 2018
Add Comment
Yang Melindungi
Ingatanmu 2
Berbalas rangkai kata kau tutur perlahan-lahan
untukku. Dari senduku kau buat tersenyum, dari senyumku kau buat bahagia. Tak
sadarkah kau seperti bukakan hati untukku? Namun nyata seperti berlawan kala
kupandang tingkahmu di hari-hari bersamaku. Bodohkah bila terus berharap padamu
yang terkadang terlihat sempurna hingga merasa tak mungkin ada takdir milikimu.
Ribuan hasrat terbaik melebihi baikku hampirimu, bukan rintang biasa yang
menghampiriku kini. Kau makin mustahil menjadi nyataku.
Kau tuturkan elok semua yang menjadi tingkahku. Kau
rangkaikan kata menyindirku yang seolah sempurna, seolah kau menaruh harap pula
padaku. Kau makin buatku mendamba, kau masih saja memuji kurangku, kau beri
lagi angan padaku. Lalu apa maksudmu terlihat memberi hati bagi yang lain?
Berbohongkah tuturmu yang kau rangkai hingga konon biarkan matamu terjaga? Aku
benci dusta. Bahagiakah kau biarkanku terus berharap tanpa pasti?
Aku bertanya mohon kau jawab, bukan dengan dusta dalam
indah sajak-sajakmu, namun dengan jujur di sederhananya tuturmu yang kudamba.
Apa rasamu untukku waktu ini? Apa yang kau maksud akan indah pada waktu di
kelak hari? Mengapa tak kulihat tulus setulus sajakmu yang kusenyumi? Apa
maksudnya menampak keramahan berlebih untuk hati lain di hadapku? Bualankah
sajakmu di hari-hari lalu?
Aku lelaki, aku paham sifat lelaki, aku pun paham ia
yang juga lelaki. Caranya bertutur padamu, caranya tersenyum padamu, caranya
memandangmu, caranya mencari perhatianmu, aku paham semuanya. Dia yang berjuang
terlihat sempurna tak hanya di pandangmu, juga berharap di tatapan semua orang.
Aku takut kau tak setegar sajak-sajakmu, aku takut kau tertipu lagi sang bual.
Kau miliki daya pikat yang buat semua orang mendambamu, itu yang ingin aku
lindungi.
Kita yamg telah dewasa, tak perlu pernyataan dan
pengakuan atas sesuatu untuk bisa mengerti. Misalnya, tak perlu status PACARAN
untuk bisa saling menjaga, cukup saling mengerti dan menjaga perasaan satu sama
lain hingga saat yang dimaksud dengan 'semua akan indah pada waktunya' pun
tiba. Kujaga rasamu bila memang kau miliki rasa padaku, tak kubiarkan kau
merasa cemburu bila memang tulus rasamu. Beriku satu jawaban yang pasti, bukan
mengartikan jawabanmu adalah ‘tuk mengubah status kita menjadi PACARAN, aku pun
punya paham yang sama akan negatifnya status itu. Namun, jawabanmu hanya untuk
mempertegas, sudikah kau kuperjuangkan, sudikah kau bersamaku saling menjaga
dan mengingatkan, serta menegaskan pantaskah aku bagimu. Aku membutuhkanmu, dan
yakinku kau pun membutuhkanku.
Kini kupaksa lagi kau tuk mengingat. Coba ingat
tuturku di sajak terlewati hari kemarin ‘semua akan kulakukan untukmu
semampuku’, tak pahamkah kau akan makna yang coba kututurkan? Kurasa cerdas kau
dalam berpikir, kurasa telah kau pahami maknaku. Izinkan aku mempertegaskannya
sekali lagi, ‘akan kulakukan semua untukmu semampuku’. Termasuk bila kau minta
aku untuk menghentikan semua ini, bila tak kau suka caraku menutur kata akan
rasaku, aku berhenti berkata di sini. Bila tak kau suka caraku hadir di
hidupmu, aku berhenti dan kupaksakan hati ‘tuk tegar menerima nyata. Bila ada
yang lain lebih bisa buatmu tersenyum, bila kau rasa dia lebih pantas dibanding
aku bagimu, ungkapkanlah dan aku akan berhenti berharap jadi pantas untukmu.
Bila kau merasa jenuh akan tingkahku, bila kau inginkan aku menghentikan
semuanya, bila lebih bahagia kau tanpaku, aku bersumpah, AKU AKAN BERHENTI.
(Balaslah Bila Ada Waktu)
(Tanpa Balasan)
1. Yang Melindungi Ingatanmu
2. Puisi "Yang Melindungi Ingatanmu"
3. Tulisan Tanpa Judul - Balasan Untuk Yang Melindungi Ingatanmu
_____________________________Terima kasih atas kunjungan Anda dan telah bersedia membaca karya-karya sederhana kami. Dukung blog Kosan Karya dengan mengklik iklan yang tampil. Klik share jika Anda menganggap karya ini menarik dan layak dibagikan, atau tinggalkan komentar, kritik, dan saran agar dapat menjadi acuan bagi penulis.
Salam,
Terima Kasih.
0 Response to "Yang Melindungi Ingatanmu 2"
Post a Comment